Visi Sekolah
Selasa, 08 Okt 2024

  • “Terbentuknya manusia berprestasi yang berkarakter: religious, disiplin jujur, tanggung jawab, cerdas, sehingga mampu bersaing di era baru, era digital”
22 April 2024

Upacara Hari Kartini Tahun 2024

Senin, 22 April 2024 Kategori : informasi

Pada tanggal 21 April 2024 telah diperingati sebagai hari lahirnya ibu Raden Kartini yang merupakan tokoh pejuang emansipasi wanita, yang kita peringati sebagai Hari Kartini.

Untuk mengenang jasa beliau, SMAK Diponegoro Blitar juga melaksanakan upacara pada hari Senin tanggal 22 April 2024, yang dilaksanakan di lapangan SMAK Diponegoro, dan dimulai pada pukul 07.10 WIB. Upacara ini dihadiri oleh seluruh siswa-siswi kelas 10 dan kelas 11, dan juga guru serta para staf karyawan.

Berikut link foto kegiatan Upacara Hari Kartini 2024

Sekilas informasi mengenai RA. Kartini

Raden Ajeng Kartini  adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang lahir pada tanggal 21 April 1879, dan wafat pada tanggal 17 September 1904. Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat merupakan gelar yang disematkan pada beliau setelah menikah. Meskipun sudah menjadi seorang istri, Kartini tetap ingin melanjutkan cita-citanya memperjuangkan kesetaraan perempuan dan menjadi guru. Suami Kartini, yaitu K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat mendukung dan memberi kebebasan terhadap cita-citanya.

Kartini menempuh pendidikan hanya sampai usia 12 tahun di Europese Lagere School (ELS). ELS merupakan sekolah dasar milik pemerintah Hindia Belanda bagi anak-anak peranakan Eropa, keturunan timur asing, atau pribumi dari kalangan bangsawan terkemuka. Kartini hanya melanjutkan pendidikan hingga sampai usia 12 tahun dikarenakan sang ayah, Ia diminta untuk tidak melanjutkan sekolah dan mulai dipingit atau tidak boleh keluar rumah sesuai kebiasaan tradisi.

Selama dipingit di rumah, Kartini mulai menulis surat kepada teman-temannya yang kebanyakan berasal dari Eropa, seperti Estelle atau Stella Zeehandelaar, Jacques Henrij Abendanon, Rosa Manuela Abendanon, dan lainnya. Lalu surat-surat Kartini tersebut dibukukan dan diterjemahkan oleh Armijn Pane dengan terbitan yang kemudian dikenal dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang. buku ini menceritakan tentang kehidupan perjuangan Kartini dalam menegakkan memajukan hak-hak wanita agar sedejarat dengan pria.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar